Kamis, 19 Maret 2009

Berkunjung ke Sekolah Khusus Samantha Yuks…

Keberadaan sekolah khusus seolah kalah pamor oleh pendidikan formal. Seringkali, hanya mereka yang memiliki anak atau kerabat yang menderita kelainan saja yang mau berhubungan dengan sekolah khusus.
Aktivitas belajar mengajar di sekolah khusus tidak jauh beda dengan sekolah pada umumnya. Namun karena siswanya beda, para guru di sekolah khusus dituntut dengan kesabaran dan ketelatenan yang tinggi. Celaan, umpatan bahkan yang bersifat fisik seperti pukulan, cakaran dan gigitan biasa diterima para guru di sekolah jenis ini.
Pendidikan bagi anak berkelainan disediakan dalam tiga macam lembaga pendidikan. Sekolah Berkelainan (SLB) merupakan lembaga pendidikan khusus yang menampung anak dengan jenis kelainan yang sama. Di jenis sekolah khusus ini ada SLB Tunanetra, SLB Tunarungu, SLB Tunagrahita, SLB Tunadaksa, SLB Tunalaras, dan SLB Tunaganda. Sekolah Dasar Luar Biasa (SDLB), menampung berbagai jenis anak berkelainan, sehingga di dalamnya bisa terdapat anak tunanetra, tunarungu, tunagrahita, tunadaksa, tunalaras, dan/atau tunaganda. Sedangkan Pendidikan Terpadu merupakan sekolah biasa yang juga menampung anak berkelainan, dengan kurikulum, guru, sarana pengajaran, dan kegiatan belajar mengajar yang sama. Namun selama ini baru menampung anak tunanetra.
Sekolah Khusus Samantha merupakan salah satu sekolah luar biasa (SLB) di Banten yang prestasi para siswanya mampu berbicara di tingkat nasional. Sekolah yang berdiri sejak 31 Desember 2002 ini berlokasi di lingkungan Penancangan Pasir Rt 02/04, Kaligandu, Serang.Sekolah di bawah pengelolaan Yayasan Samantha yang diketuai oleh Drs Sunardi dengan Didik Setiabudi SPd sebagai Kepala Sekolah dan Ade Rudiyat sebagai Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum. Saat ini Samantha memilki 18 orang guru.
Berdirinya Samantha juga dilatarbelakangi oleh masih relatif jarangnya sekolah lanjutan dari SLB di Serang. Setelah tamat SLB para orang tua yaqng memilki anak berkelainan bisa kebingungan jika ingin melanjutkan pendidikan untuk anaknya. Samantha menampung para siswa mulai dari TK sampai SMA.
Ada lima jurusan sesuai dengan kondisi para siwa. Jurusan A untuk pelajar tuna netra. Jurusan B untuk pelajar tuna rungu. Jurusan C untuk pelajar tuna grahita. Jurusan D untuk pelajar tuna daksa. Satu lagi jurusan untuk anak autis. Di awal berdirinya, Samantha didirikan khusus untuk pelajar tuna rungu atau hanya jurusan B. Seiring banyaknya permintaan masyarakat, setelah berjalan sekitar enam bulan, sekolah ini membuka jurusan untuk tuna Netra, Tuna Grahita, Tuna Daksa dan Autis.
“Saya merasa senang belajar di sini, bisa punya banyak teman dan gurunya sangat baik,” ungkap Dallilah Khoirotulhuda, siswa kelas 2 SMA. Pada Lomba Prestasi dan Kreativitas Tk. Provinsi Banten 2004, Dallilah berhasil meraih juara pertama pada lomba SIBI (Sistem Isyarat Bahasa Indonesia).
Saat ini 35 orang siswa menempuh pendidikan di sekolah khusus ini. Layaknya sekolah lain, Samantha juga mengadakan kegiatan ekstra kurikuler bagi para siswanya seperti olahraga, pencak silat, komputer, kesenian dan pramuka. Kegiatan semacam ini bertujuan untuk mengembangkan kemampuan pelajar dan memberikan keterampilan khusus.
Sebagai lembaga sosial, Samantha juga menerima siswa yang orang tuanya kurang mampu. Bagi mereka yang berasal dari keluarga kurang mampu, ada keringanan biaya sekolah bahkan hingga gratis.
Beberapa prestasi pelajar Sekolah Khusus Samantha antara lain :
No.
Prestasi
1
Juara I Lomba Lari 200 m Putra pada PORCADA, Oktober 2003
2
Juara I Lomba SIBI (Sistem Isyarat Bahasa Indonesia) pada Lomba Prestasi dan Kreatifitas Tk. Propinsi Banten, Agustus 2004
3
Juara III PORCANAS pada Lomba Catur (Tuna Rungu), 28 September s.d 5 Oktober 2004
4
Juara I Lomba Bulu Tangkis Ganda Putri (Tuna Rungu) pada PORCAPROV, September 2006
5
Juara I Lomba Lari 100 m dan 200 m (Tuna Netra) pada PORCAPROV, September 2006
6
Juara II Lomba Menyanyi (Tuna Netra) pada Lomba Prestasi dan Kreatifitas Tk. Provinsi Banten, September 2006
7
Juara I Lomba Bulutangkis Tunggal Putri (Tuna Rungu) pada POPCADA Banten pada, September 2006
8
Juara I Lomba Menyanyi (Tuna Netra) pada Lomba Pekan Krestivitas Hari Anak Nasional Tk. Kab. Serang, Juli 2007
9
Juara I Lomba Pidato SIBI (Tuna Rungu) pada Lomba Pekan Krestivitas Hari Anak Nasional Tk. Kab. Serang, Juli 2007
10
Juara III Lomba Baca Al-Qur’an (Tuna Netra) pada Lomba Pekan Krestivitas Hari Anak Nasional Tk. Kab. Serang, Juli 2007
11
Juara I Lomba Menyanyi SMPLB-A (Tuna Netra) pada Lomba Prestasi dan Kreatifitas Tk. Provinsi Banten, Agustus 2007

1 komentar:

  1. Kirsjam Suroso Pekanbaru. Walau dalam segala keterbatasan, tetapi tetap berprestasi, jstru anak anak yang normal nelum tentu berprestasi seperti anak anak di SLB Samantha tentu semua itu berkat ketekunan dan dedikasi team pendidk di SLB ini, dan Salam khusus buat Ibu Maria Dwi Widyastuti salah satu team pendidk di SLB ini

    BalasHapus